UTUNG, ATLET CACAT BALANGAN TERUS BERENANG MENGEJAR KESEJAHTERAAN

Oleh Hasan Zainuddin


Banjarmasin,8/9 ()- Berjalan saja susah,apalagi untuk bekerja menyadap karet atau bersawah seperti temannya sekampungnya di Desa Panggung, Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan, sekitar 210 kilometer dari Banjarmasin.

Begitulah keaadaan Ahmat Rijali (23 tahun) seorang pemuda cacat, dengan kaki buntung sejak lahir 2 Desember 1989 tersebut hingga membuat hidupnya serba kekurangan, namun dalam benaknya tersimpan tekad bahwa cacat bukanlah awal “kiamat” bagi masa depan kehidupannya.

Tinggal di kampung kawasan lereng Pegunungan Meratus, Ahmat Rijali yang oleh warga kampung di panggil Utung tersebut mencoba bertahan hidup dalam kondisi miskin.

Utung sejak kecil memang sudah yatim, ibunya Siti Jubaidah meninggal dunia, sementara ayahnya Aspiani (60 tahun) seorang buruh sadap karet dengan kondisi miskin tak mampu membuat anak-anaknya sejahtera.

Dengan kondisi miskin Utung anak ketiga dari empat bersaudara hanya mampu bersekolah hingga lulus Sekolah Dasar (SD), hatinya ingin sekali sekolah ke lanjutan lebih tinggi tapi apa daya tak punya biaya.

“Jangankah sekolah untuk makan setiap hari saja susah,” kata Utung sambil memegang kakinya yang kedua-duanya cacat tersebut.

“Saya pernah diajak teman untuk minta-minta sedekah (mengemis) di masjid-masjid dan pasar agar memperoleh uang, tetapi ajakan ini berdasarkan hati nurani, saya tak mau, selain malu juga penilaian saya pekerjaan tersebut agak nista,” tambahnya.

Hari demi hari dilalui Utung dengan kehidupan seadanya, guna menopang kehidupannya, ia mencoba bekerja dengan memancing ikan, atau menangkap ikan dengan cara “menyumpit.”
Menyumpit yakni menangkap ikan dengan cara berenang di air deras atau menyelam untuk menangkap ikan dengan dibantu alat atau senjata yang disebut sumpit.

Ia pun terlihat berenang ke sana kemari di Sungai Pitap, anak Sungai Balangan yang berair deras dan berhulu ke Pegunungan Meratus.

Melihat kebiasanya berenang itulah yang kemudian diketahui oleh seorang pengurus organisasi atlet cacat Kabupaten Balangan, dokter Ferry.

Oleh dokter ferry Utung diajak untuk bergabung dengan atlet cacat se Kabupaten Balangan, lalu dilatih berenang di kolam renang Tanjung ibukota Kabupaten Tabalong, tetangga Kabupatan Balangan.

Melalui latihan itulah kemudian Utung diikutkan dalam kejuaraan daerah atlet Cacat se Kalsel di Kotabaru, dan berhasil berprestasi meraih medali.

Atas prestasi demikian oleh dokter Ferry, Utung diikutkan dengan kelompok atlet cacat yang tergabung dalam National Paralympic Committee (NPC), lalu latihan selama tujuh bulan di kolam renang Jebres dan Manahan Solo Jawa Tengah.

Selama di Solo Utung bersama puluhan atlet renang yang juga cacat fisik memperoleh bimbingan empat pelatih, Devi, Ratih, Handoko dan Gatot.

Setelah dinilai handal, Utung kemudian diikutkan dalam arena Para Games di Kota Solo tahun 2011.

Dalam Kejuaraan yang dibuka Wakil Presiden Boediono yang diikuti sebelas negara Asean itu, Utung berhasil meraih medali perunggu di nimor renang 50 meter gaya punggung kelas s8, katu tempuh 41.11 detik.

Sementara peraih emas diraih atlet Vietnam dengan waktu 39.10 dan peraih perak direbut atlet Thailand, Wongnongth Aphum Paibun waktu 40.91 detik.

“Waktu itu, saya pertama kali bergabung dengan begitu banyak atlet dari begitu banyak negara, ada rasa mender, dan gugup, sehingga saat bertanding gagal meraih emas, padahal saat latihan di Kota Solo tersebut, waktu yang saya tempuh selalu lebih baik,” katanya ketika ditemui saat latihan di kolam Renang Gelanggang Remaja Hasanudin HM Banjarmasin, Sabtu (8/9).

Utung yang kini bersama 10 atlet renang lainnya terus melakukan latihan intensif, lantaran ia oleh KONI Kalsel dipilih untuk mewakili daerah ini ke Pekan Paralimpic Nasional (Peparnas) XIV tahun 2012.

Peparnas XIV tahun 2012 diselenggarakan dua minggu setelah selesai pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) atau tepatnya pada tanggal 7 s/d 12 Oktober 2012 mendatang juga di Pekanbaru, Riau.

“Saya tak ingin gagal lagi, seperti Pra Games, saya ingin meraih medali emas,” tuturnya.

Sebab tambahnya, bila nanti berhasil berprestasi maka begitu banyak ajang kejuaraan yang terus menantinya, dan bila berhasil juara tentu memperoleh bonus dan hadiah akan menantinya , yang akan membuatnya hidup sejahtera.

“Saya sudah mikir, pekerjaan apa yang bisa saya kerjakan agar kehidupan nanti bisa sejahtera dengan kondisi fisik seperti ini, tak ada pilihan kecuali berenang dan berenang,”tambahnya dengan suara miris.

Oleh karena itu, menghadapi Papernas ia pun kosentrasi latihan, sebelum di Gelanggang Remaja Hasanudin Banjarmasin beberapa bulan sebelumnya juga terus latihan berenang di kolam Renang Banjarbaru melalui bimbingan KONI dan NPC Kalsel.

Dalam latihan yang dibimbing tiga pelatih, antaranya Imuk dan Maki tersebut Utung terjun gaya punggung 50 meter, gaya punggung 100 meter, gaya bebas 50 meter dan gaya kupu-kupou 50 meter.

“Saya pernah merasakan pemberian bonus saat saya peroleh medali Perunggu Rp5 juta dari KONI Kalsel, dan Rp5 juta lagi dari Pemkab Balangan hingga punya uang Rp10 juta, “katanya.

Satu hal yang belum kesampaian dalam cita-citanya adalah keinginannya memperbaiki rumah ayahnya yang juga tempat tinggalnya yang reot di desanya, terutama bagian “padu” (rumah bagian belakang) yang sekarang mau roboh.

“Tolong doa saja, agar di Peparnas XIV saya berhasil meraih medali emas lalu dapat bonus lagi, sehingga bisa memperbaiki rumah di kampung,” tuturnya tersenyum.

AHMAT RIJALI

ALAMAT :DESA  PANGGUNG KECAMATAN  PARINGIN  SELATAN

KABUPATEN  BALANGAN, PROVINSI  KALIMNANTAN  SELATAN

NO HP AHMAT RIJALI ATAU UTUNG : 081251758347

——————————————————

ATLET CACAT BALANGAN RAIH EMAS PEPARNAS

Utung, peraih medali emas pertama kontingen Kalsel di Peparnas Riau, ia memperoleh ucapan selamat dari Ketua Umum KONI Kalsel,Haji Sulaiman HB, seperti yang dilansir di beberapa penerbitan di Banjarmasin.
    Banjarmasin, () Hari pertama peparnas (pekan paralympic nasional) 14 di riau tgl 7- 13 oktober 2012…ahmad rijali perenang asal kabupaten balangan meraih medali emas di kelas S8 gaya punggung 100 meter,dengan waktu 1 menit 20 detik memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri.
    Ahmad rijali dilatih oleh trio pelatih NPC (national paralympic commitee) Kalsel maki,imuh,ating dlm pelatda di banjarbaru kalsel, kata Dokter Ferry Kuntono, pembina atlet cacat Balangan visa telpon dari Pekanbaru Riau, Selasa malam.
    sementara di hari ke2 peparnas ,ahmad rijali meraih perunggu di kelas S8 gaya punggung 50 meter, medali emas guntur(kaltim),sementara perak direbut perenang tuan rumah riau chandra.yang juga rekannya selama di pelatnas paragames solo 2012..
    Hasil ini sangat membanggakan dan diharapkan memotivasi atlet paralympic kabupaten Balangan.
    “Kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah provinsi Kalsel, KONI kalsel serta NPC kalsel atas dukungan yg luar biasa kepada atllet NPC Kalsel dalam Peparnas ini,” kata Ferry Kuntono yang juga dokter NPC.
     Selama persiapan menuju Pelatda Peparnas di Kalsel kami mendapat dukungan dan support dari Bupati Balangan dan wakil serta Ketua KONI balangan, demikian menurut dr ferry (dokter klasifikasi NPC Kalsel) yg juga merupakan PNS kabupaten Balangan.
     Ahmad rijali masih berpeluang  menambah medali dikelas S8 pada 2 nomer gaya bebas 50 mtr dan bebas 100 mtr yg akan di ikutinya.
Pada hari ketiga, dikelas s8  gaya punggung 50 meter Ahmad Rijali kembali persembahkan emas bagi kontingan Kalsel di Peparnas Riau,perak diraih Ilham dari Jabar dan Perunggu Erliansyah dari Kalbar.
     Dengan demikian Ahmad Rijali sudah menyabet dua medali emas dan dua perunggu di arena yang dibuka oleh Wakil Presiden, Budiono tersebut

AHMAD RIJALI SUMBANG EMAS LEWAT PEPARNAS
Beberapa kali Ketua KONI Kalsel Haji Sulaiman HB memeluk erat Ahmad Rijali (23 th) atlet penyandang cacat pertama bagi kontingen Kalimantan Selatan meraih medali emas cabang renang di arena Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) Pekan Baru Riau.

Sementara Ahmad Rijali sendiri dengan mata berkaca-kaca beberapa kali pula mencium tangan Hali Leman sebutan dari Haji Sulaiman HB, seperti yang terlihat dalam tayangan Duta TV Banjarmasin dan beberapa telvisi lokal Banjarmasin lainnya.

Pemberitaan lainnya juga terlihat di beberapa harian di ibukota Kalsel itu yang menyajikan Pemberitaan Ahmad Rijali bersama Haji Leman.

“Saya bangga, walau mereka cacat dan serba keterbatasan, tetapi semangat mereka luar biasa untuk mengharumkan nama daerah Kalsel, dan itu harus dihargai,” kata Haji Leman yang dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di Kalsel dan juga Ketua Umum Golkar Kalsel tersebut.

Melihat perjuangan atlet cacat itulah, Haji Leman berjanji memberikan bonus yang bisa membahagiakan mereka.

Dokter Ferry Kuntono pembina atlet cacat yang dihubungi melalui telepon menuturkan, Ahmad Rijali perenang asal Kabupaten Balangan meraih medali emas di kelas S8 gaya punggung 100 meter dengan waktu 1 menit 20 detik memecahkan rekor nasional.

Ahmad Rijali kembali meraih emas di hari ketiga dikelas S8 gaya punggung 50 meter, perak diraih Ilham dari Jabar, dan Perunggu Erliansyah dari Kalbar.

sementara di hari ke-2 Peparnas, Ahmad meraih perunggu di kelas S8 gaya punggung 50 meter, medali emas diraih Guntur (Kaltim), sementara perak direbut Chandra perenang tuan rumah Riau yang juga rekannya selama di Pelatnas Paragames Solo 2012.

Hasil ini sangat membanggakan dan diharapkan memotivasi atlet paralympic kabupaten Balangan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Kalsel, KONI kalsel serta NPC Kalsel, Bupati Balangan atas dukungan yang luar biasa kepada atllet NPC Kalsel dalam Peparnas ini,” kata Ferry Kuntono yang juga dokter NPC yang juga pengurus organisasi atlet cacat Kabupaten Balangan.

Menurut dia keinginan Ahmad Rijali meraih emas begitu besar makanya setiap hari selalu saja latihan.

Sedangkan Ahmad Rijali ketika dihubungi via telpon menyatakan gembira atas keberhasilan tersebut sehingga akan memacu semangat untuk terus berlatih.

“Masih banyak kejuaraan lain menunggu, baik kejuaraan nasional maupun kejuaraan Asean,” ujarnya.

ATLET BALANGAN SUMBANGKAN PERAK PARA GAMES MYANMAR
Oleh Hasan Zainuddin
Banjarmasin,19/1 (Antara)- Seorang atlet renang yang berasal dari Desa Inan Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, kembali mengharumkan Indonesia setelah berhasil menyumbangkan satu perak dan dua perunggu di arena Asean Para Games 2014 di negara Myanmar.

Atlet Balangan yang menyumbangkan tiga medali di arena Para Games tersebut, adalah Akhmad Rijali, demikian Akhmad Rijali via SMS dari kota Nay Pyi Taw Myanmar ke ANTARA Cabang Banjarmasin, Minggu.

Menurut keterangannya, medali pertama yang diperolehnya adalah medali perunggu dalam kejuaraan yang diikuti beberapa negara di Asean tersebut.

Hari pertama itu Rabu tanggal 15 Januari 2014 dalam pertandingan renang di nomor punggung 100 meter, Ahmad Rijali mengaku hanya bisa meraih medali perunggu dengan waktu 01.28.63 sedangkan medali emas diraih perenang Vietnam dengan nama Dang ketepatan waktu 01.26.16.

Sementara juara dua atau peraih perak dimemangkan atlet dari Thailand dengan Wong dengan waktu 01.28.29.

Hari kedua 50 meter gaya punggung juara i (emas) dari Vietnam dengan nama Dang waktu 00.38.34 kemudian perak diraih Akhmah Rijali (Indonesia) waktu 00.39.46, dan perunggu diraih Wong (Thailand) catatan waktu 00.40.22.

Kemudian pertandingan hari ketiga 100 meter gaya bebas emas diraih Ilham (Indonesia) waktu 01.13.55, perak Tien Yu (Malaysia) 01.15.46, dan perunggu Akhmad Rijali waktu 01.16.74.

Menurut putra pasangan Supaini dan Jubaidah ini sebelum berangkat ke Nyanmar mewakili Indonesia ia bersama atlet cacat lainnya dari Indonesia dilatih secara intensif di Solo selama enam bulan.
Mereka memperoleh latihan oleh pelatihnya yakni bapak Dimin dan Bapak Handoko, katanya.

Sebelumnya dalam kejuaraan serupa di Solo Jawa Tengah (Indonesia) tahun 2011 lalu, Akhmad Rijali hanya bisa menyumbangkan perunggu.
Dalam kejuraan yang kala itu dibuka Wakil Presiden Boediono Ahmad Rijali meraih perunggu dicabang renang 50 meter gaya punggung kelas s8 waktu tempuh 41.11 detik.

Sementara peraih emas kala itu atlet Vietnam dengan waktu 39.10 dan peraih perak direbut atlet Thailand, Wongnongth Aphum Paibun waktu 40.91 detik.

Berdasarkan catatan Para Games diikuti atlet dari negara-negara ASEAN – Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam

amat1

 

amat

Bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo